Senin, 02 Juli 2012

Observasi Kewirausahaan


Bab I
Pendahuluan

A.     Latar Belakang
Menjadi karyawan atau PNS bukanlah hal atau tujuan utama yang diimpi-impikan oleh penulis. Meskipun penulis mengikuti program kuliah di perguruan tinggi yang nantinya diharapkan berdedikasi di dalam dunia pendidikan, namun itu tidak menjadi visi satu-satunya dalam diri penulis.  Selain menjadi guru, penulis juga memiliki cita-cita yang lain yaitu menjadi seorang pengusaha.
Di semester VI kali ini, penulis disuguhi mata kuliah yang sangat berbeda sekali dari sebelum-sebelumnya. Biasanya dari mulai semester I hingga semester V mata kuliah yang kami dapatkan hanyalah dalam bidang keguruan saja. Mata kuliah yang berbeda kali ini adalah mata kuliah kewirausahaan. Dimana dalam mata kuliah ini penulis diberikan motivasi yang sangat kuat agar benar-benar memilki keinginan untuk menjadi seorang pengusaha.
Berkaitan dengan mata kuliah baru ini, penulis diberikan tugas oleh dosen sebagai salah satu aspek penilaiannya terhadap penulis. Tugasnya adalah melakukan observasi pada beberapa pengusaha yang ada di lingkungan Jalan Siliwangi Kabupaten Kuningan.
Dengan adanya latar belakang di atas, maka penulis segera membuat tugas ini dalam bentuk makalah sederhana yang berjudul “Tugas Observasi Kewirausahaan”.

B.      Rumusan Masalah
Dengan memilih judul di atas, maka penulis terangsang ingin mengetahui dan memahami beberapa masalah yang cukup fundamental, diantaranya yaitu:
1.         Apa saja jenis-jenis usaha di Lingkungan Jalan Siliwangi ?
2.         Bisnis apakah yang paling menguntungkan khususnya di lingkungan Jalan Siliwangi?
3.         Apa saja kelebihan dan kekurangan dari bisnis yang penulis pilih ?
4.         Berapa skor penilaian dari jenis-jenis usaha yang telah diobservasi ?

C.      Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu agar para pembaca mengetahui jenis-jenis usaha di lingkungan Jalan Siliwangi dan mengetahui bisnis yang paling menguntungkan di lingkungan tersebut. Serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan dari jenis usaha yang dipilih dan mengetahui skor penilaian pada semua jenis usaha yang telah diobservasi.

D.     Sistematika Penulisan
Mengenai sistematika penulisan pada makalah ini yaitu pada bab pertama penulis paparkan pendahuluan terlebih dahulu yang di dalamnya terdapat latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini, dan sistematika penulisannya.
Adapun di dalam bab kedua, penulis menyajikan pembahasan tentang jenis-jenis usaha, bisnis yang paling menguntungkan, kelebihan kekurangan bisnis yang dipilih dan skor penilaian jenis usaha yang diobservasi.
Kemudian di bab ketiga penulis sertakan penutup yang berisi simpulan dan saran.




















Bab II
Pembahasan

A.                 Jenis-Jenis Usaha di Jalan Siliwangi Kuningan
1.                  Star Cell
Star Cell merupakan perusahaan agen penjualan handphone beserta acesoris yang lainnya. Perusahaan ini sudah berjalan selama kurang lebih 1,5 tahun. Letaknya berada di Jl. Syekh Maulana Akbar No. 6. “Dari segi keuntungan, toko ini cukup memiliki banyak income yang lebih. Karena alhamdulillah sampai saat ini belum ada kendala yang berarti dalam menghambat proses penjualan produk kami”, ujar seorang karyawan di toko tersebut.
2.                  Penjual Fried Chicken
Pedagang kaki lima ini sudah berjalan selama 4 tahun dan hanya bergerak sendiri tanpa dibantu oleh karyawan atau bawahan sekalipun. Pedagang fried chiken ini belum memiliki cabang di tempat lain, melainkan ia hanya memiliki tempat berjualan di 1 tempat saja yaitu di jl.Siliwangi. ia pun sebenarnya belum memiliki toko sendiri, melainkan hanya berjualan di pinggir jalan saja. Dari segi penghasilan, bisnis ini cukup menguntungkan bagi seorang yang melakukan usahanya secara sendiri. Menurut keterangan pedagang tersebut yang kami temui pada minggu pagi itu, ia mengatakan bahwa dalam seharinya ia membutuhkan modal kurang lebih Rp. 200.000 dengan omset sekitar Rp. 300.000-an. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa ia memiliki laba bersih sekitar Rp. 100.000an per harinya. “saya paling mengambil modal Rp. 200.000 dari omset Rp. 300.000 setiap harinya kang, itu pun kalau lagi cukup ramai”, kata penjual fried chiken yang enggan disebutkan namanya itu.
3.                  Rujak Asinan
Bisnis rujak asinan merupakan pedagang kaki lima yang masih terbilang baru lahir. Menurut keterangan penjual rujak itu, ia baru merintis usahanya sekitar 3 tahun yang lalu. Sampai saat ini ia belum memiliki cabang lain yang memasarkan rujak produksinya sendiri. Ia masih mangkal tepatnya di depan toko omega jl.Siliwangi Kuningan. Informasi yang didapat penulis, ia mendapat omset setiap harinya sekitar Rp. 250.000 dengan dipotong modal Rp. 100.000an. selama ini pengusaha berbakat itu belum memiliki saingan khususnya di Kota Kuda ini. Karena dari pantauan kami di sepanjang jalan siliwangi khususnya belum ada penjual rujak asinan yang lain. Kendala dalam menjalankan usaha ini, tidak lain hanyalah cuaca buruk. Ketika cuaca tidak mendukung, otomatis pelanggan atau pembeli baru tidak berminat  membelinya. “yaaa...paling-paling kalau ujan atau cuaca dingin pembeli semakin berkurang neng”, ucap pedagang yang masih berumur 26 tahun itu.
4.                  Toko Sepatu Bata
Toko Bata merupakan salah satu toko sepatu yang berada di lingkungan jalan siliwangi kabupaten kuningan. Toko ini menjual berbagai macam bentuk dan model-model sepatu terbaru maupun yang lama. Toko Bata tidak memiliki cabang, melainkan hanya satu-satunya di jalan siliwangi. Menurut keterangan dari pemilik toko tersebut, toko ini selalu dikirim produk-produk terbaru dari sebuah perusahaan. Meskipun waktu penulis pengirimannya tidak menentu, namun pihak dari toko ini harus segera mengembalikan barang-barang yang sudah lama tidak terjual. Toko ini tidak memproduksi sepatu secara independen. Salah satu karyawan di toko tersebut menyebutkan bahwa akhir-akhir ini peminat sepatu di toko tersebut semakin berkurang. Entah kenapa penyebabnya, sampai saat ini belum juga diketahui.
5.                  Toko Gaya
Toko Gaya merupakan salah satu toko perhiasan yang ada di kota kuda. Toko ini bukan menjual perhiasan dari bahan emas, melainkan hanya dari bahan perak yang tentunya memilki harga yang lebih minim. Tahun 2008 toko ini memulai usahanya, yang pada awalnya bertempat di pasar baru. Dari segi produk, toko ini selalu mengimpor perhiasan dari Cina. Kendala yang dihadapi adalah ketika permintaan pasar berkurang maka tentu keuntungan yang diperoleh semakin berkurang pula.

B.                  Bisnis yang Paling Menguntungkan
Dari pengamatan penulis, beberapa bisnis di atas banyak memiliki keragaman baik dalam segi keuntungan atau kerugian. Pada dasarnya seluruh bisnis yang telah penulis ungkapkan di atas semuanya memilki keuntungan masing-masing, baik itu banyak ataupun sedikit. Namun, jika dibanding-bandingkan maka jelas yang paling besar laba bersihnya adalah usaha menjual rujak asinan. Ki lihat saja, berdagang dengan menggunakan gerobak saja usaha ini mampu memperoleh laba bersih lebih dari modal yang diperlukan, bahkan hampir 2 kali lipatnya. Jika usaha ini mencoba dikembangkan di tempat lain atau bahkan dibuat beberapa kios khusus dengan jarak masing-masing kios cukup jauh, maka insya Allah omset yang didapat pun akan semakin tinggi. Begitu pula dengan laba bersihnya, karena omset yang tinggi otomatis laba bersih pun akan meningkat pula.

C.                  Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Rujak Asinan
Dalam setiap usaha pasti selalu memiliki nilai negatif maupun nilai positif. Hal ini tidak jauh beda dengan usaha rujak asinan yang berada di tengah-tengah keramaian kota kuda tercinta. Usaha rujak asinan pun memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Dari segi kelebihan, penulis akan ungkapkan beberapa kelebihan dalam menjalankan usaha ini yaitu:
1.                  Diproduksi sendiri
Kreatifitas penjual rujak asinan patutlah diacungi jempol, karena ia mampu memproduksi makanan yang kini sudah langka di berbagai daerah. Dengan memproduksi sendiri otomatis biaya produksi tidak akan memakan rupiah yang cukup banyak. Pedagang hanya membutuhkan uang yang cukup untuk membeli bahan-bahannya saja. Berbeda dengan diproduksi oleh orang lain, tentu akan ada biaya tambahan yakni biaya jasa pembuatan rujak asinan. Selain keuntungan dari segi biaya, ada juga keuntungan lain dalam memproduksi barang dagang sendiri. Keuntungan itu adalah kepuasan batin sang penjual rujak asinan tersebut. Mengapa demikian ? karena ketika dagangannya laku keras, maka ia akan bangga dan puas bahwa produksinya sendiri ternyata dinikmati oleh banyak orang.
2.                  Modal minim
Kita sudah tahu berapa modal yang dikeluarkan dalam bisnis rujak asinan ini yang cukup minim sekali. Usaha ini tidak akan merogok kocek terlalu dalam, karena dengan Rp. 100.000 saja sudah cukup untuk langkah awal memulai usaha ini. Modal yang minim sangat cocok bagi kalangan masyarakat bawah dan menengah yang ingin mencoba memulai usahanya di dunia perdagangan.
3.                  Tidak ada saingan
Dalam setiap usaha tentulah ada persaingan yang ketat antar jenis usaha yang sama. Namun, filosofi seperti itu tidaklah berarti bagi pedaganga rujak asinan. Kenapa ? karena khususnya di kota kuningan belum ada pedagang rujak asinan lain yang dapat menyaingi minat pembeli terhadap pedagang asingan yag berada di Jalan Siliwangi itu. Dengan tidak adanya saingan, maka kemungkinan besar pebisnis akan memiliki pelanggan tetap yang tidak akan kabur kemana-mana.

4.                  Proses produksi yang mudah
Kebanyakan bisnis yang menjanjikan banyak keuntungan tentu akan sulit dalam proses produksi suatu produknya. Selain menggunakan mesin, juga dibutuhkan tenaga ahli yang benar-benar kompeten dalam pembuatan produk yang dijualnya tersebut. Namun, lagi-lagi hal ini tidaklah menjadi masalah bagi bisnis rujak asinan. Cukup dengan menggunakan peralatan sederhana saja sudah mampu membuat produk yang banyak diminati konsumen. Cara pembuatannya pun tidak ribet, karena pekerjaan ini sudah umum dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga ketika hendak ingin membahagiakan suaminya melalui masakannya.
5.                  Laba bersih hampir 2 kali lipat dari modal
Biasanya bisnis jual beli yang cukup baik prospek besar keuntungannya tidak akan mencapai lebih dari 100% dari modal yag dikeluarkan. Tetapi, dalam bisnis rujak asinan ini asumsi seperti tadi tidaklah berlaku. Terbukti bahwa dengan berjualan rujak asinan walau itupun hanya dengan menggunakan gerobak saja, tetapi sudah mampu mendapatkan laba bersih lebih dari 100%. Hal ini telah penulis ungkapkan di atas, bahwa dengan modal Rp.100.000 saja sudah mampu mendapat omset lebih dari Rp.250.000.
            Ada kelebihan, tentunya ada kekurangannya. Berikut beberapa kekurangan yang penulis akan ungkapkan di bawah ini :
1.                  Cuaca buruk tidak bisa dikendalikan
Cuaca memang sesuatu yang berada diluar kekuasaaan manusia, melainkan itu adalah hak prerogatif Allah SWT. Cuaca yang buruk mengakibatkan turunnya minat pembeli rujak asinan, bahkan ini bisa mencapai 50%. Dalam kondisi ini pedagang hanya mampu bertawakal kepada Allah dan berdoa supaya ia tidak terlalu jatuh dalam kerugian yang besar. “Ya,,mau gimana lagi pa!kalau ujan jarang ada yang mau beli. Jadinya sepi deh penghasilan per hari saya”, ungkap pedagang rujak asinan yang kami temui saat observasi.
2.                  Tidak ada organisasi
Organisasi dalam bisnis sangatlah dibutuhkan bagi kelancaran bisnis tersebut. Organisasi meskipun itu dalam bentuk kecil, namun dengannya akan mampu bagaimana melakukan planning, action dan evaluating secara sederhana terlebih dahulu. Sejauh ini bisnis menjual rujak asinan di Kuningan belum memiliki organisasi tang terkordinir, melainkan hanya berjalan secara sendiri saja. Mungkin bagi penjual tersebut hal itu tidak ada artinya bagi kelancaran berdagangnya.

D.     Skor Aspek Penilaian Bisnis
Peluang Bisnis
K. Pasar
K. Teknis
K.Organisasi
K.Finansial
K. Kompetisi
Jumlah
Star Cell
3
3
3
4
3
16
Fried Chicken
3
3
2
4
3
15

Rujak Asinan
4
4
2
4
4
18
Toko Bata
4
3
4
3
3
17
Toko Gaya
3
3
4
3
3
16
Ket.: K = Kelayakan
Dari tabel di atas, jelaslah sudah bahwa rujak asinan memang bisnis yang tepat untuk dibudidayakan di Kuningan khususnya.












Bab III
Penutup

A.     Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa pada dasarnya semua jenis usaha berpeluang besar dalam memajukan kesejahteraan manusia. Tinggal bagaimana si pengusaha itu dapat membaca situasi dan kondisi yang efektif bagi usaha yang akan dibangunnya. Namun, menurut penulis khususnya di Kuningan, bisnis menjual rujak asinan memiliki prospek progres yang cukup menjanjikan bagi siapa saja yang ingin memulai merintih karirnya di dunia usaha dagang.

B.      Saran
Ikhwah ajma’in yang dirahmati Allah, penulis sadar betul bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, bila ada yang bermanfaat dari makalah ini silahkan anda jadikan pegangan untuk menjalani hidup di dalam dunia usaha.  

Tidak ada komentar: