Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Menjadi karyawan atau PNS bukanlah hal atau tujuan utama yang
diimpi-impikan oleh penulis. Meskipun penulis mengikuti program kuliah di
perguruan tinggi yang nantinya diharapkan berdedikasi di dalam dunia
pendidikan, namun itu tidak menjadi visi satu-satunya dalam diri penulis. Selain menjadi guru, penulis juga memiliki
cita-cita yang lain yaitu menjadi seorang pengusaha.
Di semester VI kali ini, penulis disuguhi mata kuliah yang
sangat berbeda sekali dari sebelum-sebelumnya. Biasanya dari mulai semester I
hingga semester V mata kuliah yang kami dapatkan hanyalah dalam bidang keguruan
saja. Mata kuliah yang berbeda kali ini adalah mata kuliah kewirausahaan.
Dimana dalam mata kuliah ini penulis diberikan motivasi yang sangat kuat agar
benar-benar memilki keinginan untuk menjadi seorang pengusaha.
Berkaitan dengan mata kuliah baru ini, penulis diberikan
tugas oleh dosen sebagai salah satu aspek penilaiannya terhadap penulis.
Tugasnya adalah melakukan observasi pada beberapa pengusaha yang ada di
lingkungan Jalan Siliwangi Kabupaten Kuningan.
Dengan adanya latar belakang di atas, maka penulis segera
membuat tugas ini dalam bentuk makalah sederhana yang berjudul “Tugas Observasi
Kewirausahaan”.
B. Rumusan Masalah
Dengan memilih judul di atas, maka penulis terangsang ingin
mengetahui dan memahami beberapa masalah yang cukup fundamental, diantaranya yaitu:
1.
Apa saja jenis-jenis usaha di Lingkungan Jalan
Siliwangi ?
2.
Bisnis apakah yang paling menguntungkan khususnya di
lingkungan Jalan Siliwangi?
3.
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari bisnis yang
penulis pilih ?
4.
Berapa skor penilaian dari jenis-jenis usaha yang
telah diobservasi ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu agar para pembaca mengetahui
jenis-jenis usaha di lingkungan Jalan Siliwangi dan mengetahui bisnis yang
paling menguntungkan di lingkungan tersebut. Serta dapat mengenal kelebihan dan
kekurangan dari jenis usaha yang dipilih dan mengetahui skor penilaian pada
semua jenis usaha yang telah diobservasi.
D. Sistematika Penulisan
Mengenai sistematika penulisan pada makalah ini yaitu pada
bab pertama penulis paparkan pendahuluan terlebih dahulu yang di dalamnya
terdapat latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah
ini, dan sistematika penulisannya.
Adapun di dalam bab kedua, penulis menyajikan pembahasan
tentang jenis-jenis usaha, bisnis yang paling menguntungkan, kelebihan
kekurangan bisnis yang dipilih dan skor penilaian jenis usaha yang diobservasi.
Kemudian di bab ketiga penulis sertakan penutup yang berisi
simpulan dan saran.
Bab II
Pembahasan
A.
Jenis-Jenis Usaha di Jalan Siliwangi Kuningan
1.
Star
Cell
Star Cell merupakan perusahaan agen penjualan
handphone beserta acesoris yang lainnya. Perusahaan ini sudah berjalan selama
kurang lebih 1,5 tahun. Letaknya berada di Jl. Syekh Maulana Akbar No. 6. “Dari
segi keuntungan, toko ini cukup memiliki banyak income yang lebih. Karena
alhamdulillah sampai saat ini belum ada kendala yang berarti dalam menghambat
proses penjualan produk kami”, ujar seorang karyawan di toko tersebut.
2.
Penjual
Fried Chicken
Pedagang kaki lima ini sudah berjalan selama 4
tahun dan hanya bergerak sendiri tanpa dibantu oleh karyawan atau bawahan
sekalipun. Pedagang fried chiken ini belum memiliki cabang di tempat lain,
melainkan ia hanya memiliki tempat berjualan di 1 tempat saja yaitu di
jl.Siliwangi. ia pun sebenarnya belum memiliki toko sendiri, melainkan hanya
berjualan di pinggir jalan saja. Dari segi penghasilan, bisnis ini cukup
menguntungkan bagi seorang yang melakukan usahanya secara sendiri. Menurut
keterangan pedagang tersebut yang kami temui pada minggu pagi itu, ia
mengatakan bahwa dalam seharinya ia membutuhkan modal kurang lebih Rp. 200.000
dengan omset sekitar Rp. 300.000-an. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa ia
memiliki laba bersih sekitar Rp. 100.000an per harinya. “saya paling mengambil
modal Rp. 200.000 dari omset Rp. 300.000 setiap harinya kang, itu pun kalau
lagi cukup ramai”, kata penjual fried chiken yang enggan disebutkan namanya
itu.
3.
Rujak
Asinan
Bisnis rujak asinan merupakan pedagang kaki
lima yang masih terbilang baru lahir. Menurut keterangan penjual rujak itu, ia
baru merintis usahanya sekitar 3 tahun yang lalu. Sampai saat ini ia belum
memiliki cabang lain yang memasarkan rujak produksinya sendiri. Ia masih
mangkal tepatnya di depan toko omega jl.Siliwangi Kuningan. Informasi yang
didapat penulis, ia mendapat omset setiap harinya sekitar Rp. 250.000 dengan
dipotong modal Rp. 100.000an. selama ini pengusaha berbakat itu belum memiliki
saingan khususnya di Kota Kuda ini. Karena dari pantauan kami di sepanjang
jalan siliwangi khususnya belum ada penjual rujak asinan yang lain. Kendala
dalam menjalankan usaha ini, tidak lain hanyalah cuaca buruk. Ketika cuaca
tidak mendukung, otomatis pelanggan atau pembeli baru tidak berminat membelinya. “yaaa...paling-paling kalau ujan
atau cuaca dingin pembeli semakin berkurang neng”, ucap pedagang yang masih
berumur 26 tahun itu.
4.
Toko
Sepatu Bata
Toko Bata merupakan salah satu toko sepatu
yang berada di lingkungan jalan siliwangi kabupaten kuningan. Toko ini menjual
berbagai macam bentuk dan model-model sepatu terbaru maupun yang lama. Toko
Bata tidak memiliki cabang, melainkan hanya satu-satunya di jalan siliwangi. Menurut
keterangan dari pemilik toko tersebut, toko ini selalu dikirim produk-produk
terbaru dari sebuah perusahaan. Meskipun waktu penulis pengirimannya tidak
menentu, namun pihak dari toko ini harus segera mengembalikan barang-barang
yang sudah lama tidak terjual. Toko ini tidak memproduksi sepatu secara
independen. Salah satu karyawan di toko tersebut menyebutkan bahwa akhir-akhir
ini peminat sepatu di toko tersebut semakin berkurang. Entah kenapa
penyebabnya, sampai saat ini belum juga diketahui.
5.
Toko
Gaya
Toko Gaya merupakan salah satu toko perhiasan
yang ada di kota kuda. Toko ini bukan menjual perhiasan dari bahan emas,
melainkan hanya dari bahan perak yang tentunya memilki harga yang lebih minim.
Tahun 2008 toko ini memulai usahanya, yang pada awalnya bertempat di pasar
baru. Dari segi produk, toko ini selalu mengimpor perhiasan dari Cina. Kendala
yang dihadapi adalah ketika permintaan pasar berkurang maka tentu keuntungan
yang diperoleh semakin berkurang pula.
B.
Bisnis yang Paling Menguntungkan
Dari pengamatan penulis, beberapa bisnis di
atas banyak memiliki keragaman baik dalam segi keuntungan atau kerugian. Pada
dasarnya seluruh bisnis yang telah penulis ungkapkan di atas semuanya memilki
keuntungan masing-masing, baik itu banyak ataupun sedikit. Namun, jika
dibanding-bandingkan maka jelas yang paling besar laba bersihnya adalah usaha
menjual rujak asinan. Ki lihat saja, berdagang dengan menggunakan gerobak saja
usaha ini mampu memperoleh laba bersih lebih dari modal yang diperlukan, bahkan
hampir 2 kali lipatnya. Jika usaha ini mencoba dikembangkan di tempat lain atau
bahkan dibuat beberapa kios khusus dengan jarak masing-masing kios cukup jauh,
maka insya Allah omset yang didapat pun akan semakin tinggi. Begitu pula dengan
laba bersihnya, karena omset yang tinggi otomatis laba bersih pun akan
meningkat pula.
C.
Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Rujak Asinan
Dalam setiap usaha pasti selalu memiliki nilai
negatif maupun nilai positif. Hal ini tidak jauh beda dengan usaha rujak asinan
yang berada di tengah-tengah keramaian kota kuda tercinta. Usaha rujak asinan
pun memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Dari
segi kelebihan, penulis akan ungkapkan beberapa kelebihan dalam
menjalankan usaha ini yaitu:
1.
Diproduksi
sendiri
Kreatifitas penjual rujak asinan patutlah
diacungi jempol, karena ia mampu memproduksi makanan yang kini sudah langka di
berbagai daerah. Dengan memproduksi sendiri otomatis biaya produksi tidak akan
memakan rupiah yang cukup banyak. Pedagang hanya membutuhkan uang yang cukup
untuk membeli bahan-bahannya saja. Berbeda dengan diproduksi oleh orang lain,
tentu akan ada biaya tambahan yakni biaya jasa pembuatan rujak asinan. Selain
keuntungan dari segi biaya, ada juga keuntungan lain dalam memproduksi barang
dagang sendiri. Keuntungan itu adalah kepuasan batin sang penjual rujak asinan
tersebut. Mengapa demikian ? karena ketika dagangannya laku keras, maka ia akan
bangga dan puas bahwa produksinya sendiri ternyata dinikmati oleh banyak orang.
2.
Modal
minim
Kita sudah tahu berapa modal yang dikeluarkan
dalam bisnis rujak asinan ini yang cukup minim sekali. Usaha ini tidak akan
merogok kocek terlalu dalam, karena dengan Rp. 100.000 saja sudah cukup untuk
langkah awal memulai usaha ini. Modal yang minim sangat cocok bagi kalangan
masyarakat bawah dan menengah yang ingin mencoba memulai usahanya di dunia
perdagangan.
3.
Tidak
ada saingan
Dalam setiap usaha tentulah ada persaingan
yang ketat antar jenis usaha yang sama. Namun, filosofi seperti itu tidaklah
berarti bagi pedaganga rujak asinan. Kenapa ? karena khususnya di kota kuningan
belum ada pedagang rujak asinan lain yang dapat menyaingi minat pembeli
terhadap pedagang asingan yag berada di Jalan Siliwangi itu. Dengan tidak
adanya saingan, maka kemungkinan besar pebisnis akan memiliki pelanggan tetap
yang tidak akan kabur kemana-mana.
4.
Proses
produksi yang mudah
Kebanyakan bisnis yang menjanjikan banyak
keuntungan tentu akan sulit dalam proses produksi suatu produknya. Selain
menggunakan mesin, juga dibutuhkan tenaga ahli yang benar-benar kompeten dalam
pembuatan produk yang dijualnya tersebut. Namun, lagi-lagi hal ini tidaklah
menjadi masalah bagi bisnis rujak asinan. Cukup dengan menggunakan peralatan
sederhana saja sudah mampu membuat produk yang banyak diminati konsumen. Cara
pembuatannya pun tidak ribet, karena pekerjaan ini sudah umum dilakukan oleh
ibu-ibu rumah tangga ketika hendak ingin membahagiakan suaminya melalui
masakannya.
5.
Laba
bersih hampir 2 kali lipat dari modal
Biasanya bisnis jual beli yang cukup baik
prospek besar keuntungannya tidak akan mencapai lebih dari 100% dari modal yag
dikeluarkan. Tetapi, dalam bisnis rujak asinan ini asumsi seperti tadi tidaklah
berlaku. Terbukti bahwa dengan berjualan rujak asinan walau itupun hanya dengan
menggunakan gerobak saja, tetapi sudah mampu mendapatkan laba bersih lebih dari
100%. Hal ini telah penulis ungkapkan di atas, bahwa dengan modal Rp.100.000
saja sudah mampu mendapat omset lebih dari Rp.250.000.
Ada kelebihan, tentunya ada
kekurangannya. Berikut beberapa kekurangan yang penulis akan ungkapkan di bawah
ini :
1.
Cuaca
buruk tidak bisa dikendalikan
Cuaca memang sesuatu yang berada diluar
kekuasaaan manusia, melainkan itu adalah hak prerogatif Allah SWT. Cuaca yang
buruk mengakibatkan turunnya minat pembeli rujak asinan, bahkan ini bisa
mencapai 50%. Dalam kondisi ini pedagang hanya mampu bertawakal kepada Allah
dan berdoa supaya ia tidak terlalu jatuh dalam kerugian yang besar. “Ya,,mau
gimana lagi pa!kalau ujan jarang ada yang mau beli. Jadinya sepi deh
penghasilan per hari saya”, ungkap pedagang rujak asinan yang kami temui saat
observasi.
2.
Tidak
ada organisasi
Organisasi dalam bisnis sangatlah dibutuhkan
bagi kelancaran bisnis tersebut. Organisasi meskipun itu dalam bentuk kecil,
namun dengannya akan mampu bagaimana melakukan planning, action dan evaluating
secara sederhana terlebih dahulu. Sejauh ini bisnis menjual rujak asinan di
Kuningan belum memiliki organisasi tang terkordinir, melainkan hanya berjalan
secara sendiri saja. Mungkin bagi penjual tersebut hal itu tidak ada artinya
bagi kelancaran berdagangnya.
D.
Skor Aspek Penilaian Bisnis
Peluang Bisnis
|
K. Pasar
|
K. Teknis
|
K.Organisasi
|
K.Finansial
|
K. Kompetisi
|
Jumlah
|
Star Cell
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
16
|
Fried Chicken
|
3
|
3
|
2
|
4
|
3
|
15
|
Rujak Asinan
|
4
|
4
|
2
|
4
|
4
|
18
|
Toko Bata
|
4
|
3
|
4
|
3
|
3
|
17
|
Toko Gaya
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
16
|
Ket.: K =
Kelayakan
Dari tabel di
atas, jelaslah sudah bahwa rujak asinan memang bisnis yang tepat untuk
dibudidayakan di Kuningan khususnya.
Bab
III
Penutup
A.
Simpulan
Dari
pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa pada dasarnya semua jenis
usaha berpeluang besar dalam memajukan kesejahteraan manusia. Tinggal bagaimana
si pengusaha itu dapat membaca situasi dan kondisi yang efektif bagi usaha yang
akan dibangunnya. Namun, menurut penulis khususnya di Kuningan, bisnis menjual
rujak asinan memiliki prospek progres yang cukup menjanjikan bagi siapa saja
yang ingin memulai merintih karirnya di dunia usaha dagang.
B.
Saran
Ikhwah
ajma’in yang dirahmati Allah, penulis sadar betul bahwa dalam penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, bila ada yang bermanfaat dari makalah
ini silahkan anda jadikan pegangan untuk menjalani hidup di dalam dunia
usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar